Senin, 12 September 2011

Implikasi Aliran Filsafat


BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Upaya pengembangan system pendidikan islam haruslah terus dilakukan. Mengingat bahwa perubahanyang terjadi di luar dunia pendidikan semakin cepat dan bahkan cenderung perubahan tersebut terjadi melampaui kecepatan dari dunia pendidikan untuk meresponnya.
Aliran pemikiran pendidikan islam yang muncul memberikan arahan dan sekaligus visi baru dan pencerahan terhadap perubahan yang harus dilakukan. Aliran tersebut memberikan corak dan warna baru bagi pelaksanaan pendidikan islam.
Berangkat dari latar belakang ini, penulis merasa terdorong untuk membuat sebuah tulisan seberapa besar implikasi dari masing-masing aliran yang dapat ditelaah dan dilihat melalui unsur-unsur dari system pendidikan islam, dalam sebuah makalah “IMPLIKASI ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM TERHADAP PENGEMBANGAN SISTEM PENDIDIKAN ISLAM”.
B.   Rumusan Masalah
Bermula dari latar belakang diatas maka penulis menentukan beberapa permasalahan, sebagai berikut :
1.    Apa tujuan dari pengembangan system pendidikan islam?
2.    Bagaimana pengaruhnya terhadap pendidik?
3.    Bagaimana pengaruhnya terhadap peserta didik?
4.    Bagaimana pengaruhnya terhadap lingkungan pendidikan?
C.   Tujuan Pembahasan
Dalam melakukan sesuatu pasti setiap manusia mempunyai tujuan, maka dalam hal ini penulis memiliki beberapa tujuan, yaitu :
1.    Untuk mengetahui tujuan pengembangan system pendidikan islam.
2.    Untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya terhadap pendidik, peserta didik dan lingkungan pendidikan.










BAB II
IMPLIKASI ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM TERHADAP PENGEMBANGAN SISTEM PENDIDIKAN ISLAM
1.     Tujuan Pengembangan Sistem Pendidikan Islam
Tujuan memiliki peran strategis dalam pendidikan islam. Pendidikan islam mempunyai tujuan  yang tidak bisa terlepas dari tujuan ajaran agama islam. Muhammad Athiyah Al-Abrasy merumuskan prinsip dasar tujuan pendidikan islam, yaitu : 1) pendidikan akhlak, 2) keseimbangan antara aspek agama dan dunia, 3) mengedepankan aspek-aspek kemanfaatan, 4) belajar ilmu untuk pengembangan ilmu itu sendiri, 5) pengajaran aspek seni dan life skill untuk mencari nafkah. Pertama, aliran perenial-esensial salafi. Aliran inimeliki corak untuk pewarisan tradisi dari apa yang telah dilakukan oleh nabi saw, para sahabat, dan tabi’in di era salaf. Kedua, aliran perenial-esensial madzhabi. Tujuan pendidikan menurut aliran ini adalah konversi dari tradisi para pendahulu terutama orang-orang terdahulu pasca era salaf. Ketiga, aliran modernis. Aliran ini merupakan palang pintu ysng membedakan dengan dua aliran sebelumnya. Aliran modernis bersifat progresif. Aliran modernis ini melihat bahwa tujuan pendidikan islam adalah memberikan orientasi pengembangan anak agar dapat hidup dimasa sekarang dan yang akan dating sehingga dapat merespons perubahan yang terjadi. Keempat, aliran perenial-esensial kontekstual-falsifikasi. Aliran ini berusaha mengharmoniskan antara dua aliran yang bersifat regresif dan aliran modern yang bersifat progresif. Tujuan pendidikan menurut aliran ini adalah melestarikan para pendahulu yang dianggap masih relevan dengan kondisi sekarang dan merespons perubahan yang terjadi tanpa menafikkan perubahan yang lama. Kelima, aliran rekonstruksi social. Tujuan pendidikan islam menurut aliran rekonstruksi social ini adalah rekonstruksi pengamalan agar anak dapat hidup dimasa sekarang dan masa yang akan dating. Tidak saja merespons perubahan, akan tetapi juga mengantisipasi danmengarahkan perubahan secara kreatif dan inovatif.
2.     Pengaruh Perkembangan Pendidikan Islam Terhadap Tenaga Pendidik
Tenaga pendidik dalam dunia pendidikan islam dapat diistilahkan dengan ustadz, guru, mudarris, murabbi, muaddib, dah syaikh. Istilah tersebut semua mengacu pada satu sosok figure pendidik dalam pendidikan islam, meskipun masing-masing memiliki implikasi makna yang berbeda-beda (Muhaimin:44).
Melihat sosok pendidik adalah seorang yang serba tahu, dia adalah sosok figure yang menjadi teladan bagi peserta didiknya. Dalam pandangan lain pendidik  adalah figure yang tidak mungkin salah dan keliru. Aliran modernis melihat bahwa guru atau pendidik adalah sosok fasilitator yang mengarahkan dan memfasilitasi peserta didiknya agar dapat berkembang dan menjadi maju. Ada juga yang mengatakan bahwa pendidik itu sosok yang memiliki komitmen keilmuan dan dapat mengharmonisasikan antar masa lalu sebagai sebuah perjalanan sejarah dengan masa kini sebagai sebuah realitas yang tidak dapat dipisahkan. Aliran rekronstruksi social berpendapat bahwa pendidik sebagai fasilitator dan katalisator dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini guru atau pendidik meyakini bahwa peserta didik atau siswanya memiliki kemampuan dan kreatifitas yang tanpa didikte pun dapat dikembangkan dan diarahkan (Imam Barnadib:63).
3.     Pengaruh Perkembangan Pendidikan Islam Terhadap Peserta Didik
Peserta didik merupakan sosok yang sedang dalam tahap perkembangan. Baik secara fisik maupun secara mental kepribadiannya. Namun, dia bukanlah seorang yang tidak memiliki apa-apa. Akan tetapi banyak sedikitnya seorang peserta didik telah memiliki modal dasar untuk maju dan berkembang.
Menurut aliran perennial-esensial salafi, peserta didik adalah sosok yang tidak tahu, oleh karenanya maka ia harus “diberi” dengan ilmu pengetahuan dan dibentuk oleh nilai-nilai ajaran agama. Peserta didik juga dapat dibilang tidak memiliki potensi untuk berbeda dengan guru atau pendidiknya. Oleh karenanya, ia harus diberi dan dibekali dengan nilai-nilai hasil warisan para pendahulu. Aliran modernis menganggap bahwa anak memiliki potensi yang vukup untuk dikembangkan. Dia adalah seorang yang unik. Maka pendidik harus melibatkan anak dalam upaya pengembangannya. Potensi anak tersebut harus dikembangkan dengan memadukan khazanah intelektual masa lalu dan problem kekinian yang actual. Dalam rekronstruksi social, bahwa peserta didik dikemudian harinya akan terjun dan berada di tengah-tengah masyarakat. Karena itu, dia harus kreatif dan inovatif untuk dapat disurvife dan eksis ditengah-tengah masyarakatnya. Jika peserta didik harus mendapatkan perlakuan yang tepat agar dapat ditemukan langkah-langkah yang terpat pula. Peserta didik yang semula dipandang sebagai mahkluk yang pasif perlu diubah menjadi siswa yang krestif dan aktif. Cara untuk mengubahnya yaitu dengan mengubah konsepsi : pendidikan sebagai transfer pengetahuan menjadi tranformasi pengetahuan. Peserta didik harus dilibatkan dalam mencerna pengetahuan dan pengetahuan yang diberikan kepada peserta didik juga harus berkaitan dengan problem yang ada dalam masyarakat.
4.     Pengaruh terhadap Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan adalah miliu dimana pendidikan berlangsung. Lingkungan dikatakan sebagai lingkungan pendidikan, manakala lingkungan tersebut membawa dampak terhadap proses pendidikan baik bersifat positive maupun negative. Lingkungan pendidikan meliputi : rumah atau keluarga, sekolah dan masyarakat. Lingkungan pendidikan memiliki peranan yang sangat vital dalam membentuk anak atau peserta didik. Bagaimana peserta didik sangat dipengaruhi oleh bagaimana lingkungan pendidikannya.  Antara wilayah dalam lingkungan pendidikan menentukan corak dan hasil pendidikan. Sehingga bagaimana kondisi anak sangat dipengaruhi oleh ketiga lingkungan tersebut.
Menurut aliran rekronstruksi social, bahwa lingkungan pendidikan adalah bagian dari perubahan social makro. Dari lingkungan kecil dan sederhana perubahan besar dapat dibangun. Sehingga menurut aliran ini lingkungan pendidikan yang ada hanyalah gambaran kecil dari lingkungan pendidikan besar dalam sebuah kerangka perubahan masyarakat secara total.















BAB III
A.     Simpulan
1.    Tujuan Pengembangan Sistem Pendidikan Islam
Pendidikan islam mempunyai tujuan  yang tidak bisa terlepas dari tujuan ajaran agama islam. Muhammad Athiyah Al-Abrasy merumuskan prinsip dasar tujuan pendidikan islam, yaitu : 1) pendidikan akhlak, 2) keseimbangan antara aspek agama dan dunia, 3) mengedepankan aspek-aspek kemanfaatan, 4) belajar ilmu untuk pengembangan ilmu itu sendiri, 5) pengajaran aspek seni dan life skill untuk mencari nafkah.
2.    Pengaruh Perkembangan Pendidikan Islam Terhadap Tenaga Pendidik
Pendidik dalam hal ini mempunyai peranan yang sangat besar sekali demi perkembangan dunia pendidikan yang ada Selma ini.
3.    Pengaruh Perkembangan Pendidikan Islam Terhadap Peserta Didik
Peserta didik merupakan sosok yang sedang dalam tahap perkembangan. Baik secara fisik maupun secara mental kepribadiannya. Namun, dia bukanlah seorang yang tidak memiliki apa-apa. Akan tetapi banyak sedikitnya seorang peserta didik telah memiliki modal dasar untuk maju dan berkembang.
  1. Pengaruh terhadap Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan adalah miliu dimana pendidikan berlangsung. Lingkungan dikatakan sebagai lingkungan pendidikan, manakala lingkungan tersebut membawa dampak terhadap proses pendidikan baik bersifat positive maupun negative. Lingkungan pendidikan meliputi : rumah atau keluarga, sekolah dan masyarakat. Lingkungan pendidikan memiliki peranan yang sangat vital dalam membentuk anak atau peserta didik. Bagaimana peserta didik sangat dipengaruhi oleh bagaimana lingkungan pendidikannya.  Antara wilayah dalam lingkungan pendidikan menentukan corak dan hasil pendidikan. Sehingga bagaimana kondisi anak sangat dipengaruhi oleh ketiga lingkungan tersebut.
B.     Saran
Sehubung dengan hal-hal yang berkenaan dengan selesainya makalah ini, maka ada hal yang perlu penulis landaskan pada makalah adalah bahwasannya dalam pengembangan system pendidikan islam sangatlah perlu dilakukan untuk mencetak generasi bangsa yang mempunyai ilmu pengetahuan teknologi (IPTEK) serta punya pengetahuan dalam bidang agama yaitu iman dan dan taqwa (IMTAQ)..
C.    Penutup
Dengan ucapan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi kesempatan dan kemudahan penulis dalam menyelesaikan makalah ini, walaupun jauh dari yang diharapkan dan guna memenuhi tugas akhir mata kuliah Bahasa Indonesia : Teknik Penyusunan Karya Ilmiah di Institut Agama Islam Sunan Giri (INSURI) Ponorogo Tahun 2011.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.
Sebagai hamba Allah yang lemah penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan yang diinginkan, maka penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua khususnya penulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar